Jurnal  

Cara Membuat Artikel Jurnal dari Skripsi: Strategi Konversi Ilmiah yang Jarang Dibahas

Teknik Pembuatan Makalah

Bagi banyak mahasiswa, skripsi adalah syarat kelulusan. Tapi di mata dunia akademik, skripsi hanyalah “batu mentah” yang belum diasah. Padahal, jika diolah dengan cermat, skripsi bisa diubah menjadi artikel jurnal yang layak publikasi di jurnal nasional bahkan internasional. Tapi bagaimana caranya?

Artikel ini tidak hanya membahas cara teknis konversi, tapi juga strategi konten, logika akademik, dan pendekatan editorial yang sering terlupakan mahasiswa.


Apa Perbedaan Skripsi dan Artikel Jurnal?

Sebelum mengubah skripsi menjadi artikel jurnal, penting memahami bahwa keduanya bukan hanya berbeda format, tapi juga berbeda dalam tujuan, gaya, dan kedalaman analisis:

Aspek Skripsi Artikel Jurnal
Panjang 60–100 halaman 6–15 halaman
Audiens Dosen penguji Komunitas ilmiah
Tujuan Evaluasi akademik Kontribusi pengetahuan
Gaya Penulisan Formal, lengkap, deskriptif Padat, argumentatif, fokus
Struktur Bab I–V IMRaD (Introduction, Method, Results, and Discussion)

Langkah 1: Temukan “Inti” dari Skripsi Anda

Jangan mulai dari halaman pertama. Mulailah dengan pertanyaan: “Apa temuan atau argumen utama dari skripsi saya?”

Banyak artikel jurnal gagal karena hanya memindahkan skripsi ke format baru tanpa menyaring substansi.

Lakukan hal ini:

  • Ringkas temuan utama dalam 1 paragraf

  • Pilih hanya 1 atau 2 variabel yang paling relevan

  • Hilangkan bagian-bagian administratif (legalitas, latar belakang institusi, dll.)


Langkah 2: Susun Ulang Struktur Menjadi Format Jurnal

Gunakan kerangka IMRaD:

  1. Pendahuluan:

    • Uraikan masalah ilmiah, bukan sekadar masalah administratif.

    • Kaitkan dengan literature gap yang relevan secara global.

  2. Metode:

    • Tulis ringkas dan jelas: siapa, apa, bagaimana.

    • Jangan sertakan lampiran atau rincian prosedural yang tidak relevan.

  3. Hasil dan Pembahasan:

    • Gunakan tabel/grafik yang langsung menjawab hipotesis.

    • Gabungkan hasil dan diskusi agar lebih padat dan kritis.

    • Bandingkan dengan penelitian terdahulu.

  4. Kesimpulan:

    • Hanya 3–5 kalimat.

    • Hindari menyebut “Saran” (itu gaya skripsi).

    • Fokus pada kontribusi dan implikasi.


Langkah 3: Potong dan Padatkan—Jangan Sayang Kalimat

Dari 100 halaman skripsi, hanya sekitar 10%–15% yang relevan untuk artikel jurnal.

Yang perlu dipangkas:

  • Tinjauan pustaka yang terlalu luas

  • Kajian teori berulang-ulang

  • Uraian teknis metode lapangan terlalu panjang

  • Penjelasan tabel yang diulang di narasi

Gunakan prinsip: tulis untuk dibaca, bukan untuk diuji.


Langkah 4: Ganti Bahasa Skripsi Menjadi Bahasa Ilmiah Global

Masalah umum skripsi adalah terlalu deskriptif dan “mengambang.” Ubah gaya penulisan menjadi:

  • Aktif dan padat

  • Menggunakan istilah teknis yang konsisten

  • Mengacu pada jurnal, bukan buku teks

Contoh:

Skripsi: “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui…”

Artikel jurnal: “This study investigates the correlation between…”

Gunakan alat bantu seperti Grammarly, Turnitin, Zotero, dan bila memungkinkan, minta bantuan editor profesional.


Langkah 5: Pilih Target Jurnal Sejak Awal

Sebelum menulis ulang, tentukan jurnal tujuan:

  • SINTA 2–4 untuk publikasi nasional

  • Scopus atau DOAJ untuk internasional

Perhatikan:

  • Gaya sitasi (APA, Chicago, Vancouver, dll.)

  • Panjang artikel maksimum

  • Lingkup topik jurnal

Tip unik: Cari artikel di jurnal target yang mirip dengan topikmu, lalu tiru strukturnya.

Baca juga : Jasa Pembuatan Jurmal


Langkah 6: Libatkan Dosen atau Teman Kolaborator

Banyak artikel gagal publish karena ditulis sendirian. Libatkan:

  • Dosen pembimbing (sebagai co-author)

  • Mahasiswa lain dari lintas bidang

  • Editor atau proofreader eksternal

Hal ini akan memperkaya sudut pandang dan meningkatkan kualitas editorial.


Langkah 7: Cek Orisinalitas dan Format

Sebelum submit:

  • Pastikan Turnitin di bawah 20%

  • Gunakan template jurnal dengan ketat

  • Periksa daftar pustaka (gunakan minimal 10 dari jurnal 5 tahun terakhir)


Bonus: Cara Menyiasati Penolakan Jurnal

Penolakan adalah bagian dari proses. Jika naskah ditolak:

  • Evaluasi reviewer comment dengan kepala dingin

  • Perbaiki struktur atau argumen yang lemah

  • Kirim ke jurnal lain yang setara

Kadang, hanya perlu mengganti judul dan fokus bahasan agar naskah lebih “nyambung” dengan jurnal target.


Kesimpulan: Skripsi Adalah Bahan Mentah yang Butuh Dipahat

Membuat artikel jurnal dari skripsi bukan sekadar merangkum, tapi menyuling esensi ilmiah dan menempatkannya dalam ekosistem pengetahuan global. Ini bukan proses sekali jadi, tapi proses intelektual yang membuat skripsimu hidup kembali dalam wujud yang lebih bermakna.


FAQ: Pertanyaan Umum tentang Konversi Skripsi ke Artikel Jurnal

Q: Apakah artikel jurnal bisa menggunakan data yang sama dari skripsi?
A: Bisa. Yang penting, bentuk penulisannya berbeda dan tidak self-plagiarism.

Q: Berapa lama biasanya proses konversi dan submit ke jurnal?
A: Antara 1–3 bulan, tergantung revisi dan jurnal tujuan.

Q: Apakah bisa langsung kirim ke jurnal internasional?
A: Bisa, asalkan naskahmu kuat secara metodologis dan berbahasa Inggris yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *