Turnitin adalah salah satu alat pendeteksi plagiarisme yang paling sering digunakan di perguruan tinggi dan institusi akademik. Dengan fitur similarity index, Turnitin menunjukkan persentase kesamaan dokumen dengan sumber lain di internet, jurnal, artikel, dan karya mahasiswa sebelumnya. Biasanya, nilai Turnitin yang ideal adalah di bawah 20%, meskipun setiap institusi memiliki standar masing-masing. Berikut ini nenerapa cara menurunkan turnitin :
Batas Aman Persentase Turnitin
-
<10% = Sangat baik
-
10–20% = Masih aman
-
20–30% = Perlu diperiksa ulang
-
>30% = Risiko tinggi dianggap plagiat
1. Pahami Sumber Kemiripan
Sebelum menurunkan skor, pahami dulu bagian mana yang dianggap mirip. Turnitin akan menunjukkan warna dan sumber kemiripan, apakah dari:
-
Internet (situs web, blog, berita)
-
Publikasi akademik (jurnal, e-book)
-
Tugas mahasiswa sebelumnya
-
Kutipan langsung
Gunakan informasi ini untuk menentukan strategi revisi.
2. Parafrase dengan Benar, Bukan Sekadar Ganti Sinonim
Salah satu cara paling efektif untuk menurunkan Turnitin adalah parafrase. Tapi hati-hati, parafrase yang hanya mengganti kata dengan sinonim tetap bisa terdeteksi.
Tips parafrase yang baik:
-
Ubah struktur kalimat
-
Gunakan gaya bahasa sendiri
-
Pahami konteks, bukan hanya mengubah kata
-
Hindari parafrase dari Google Translate
Contoh:
❌ “Education is the most powerful weapon to change the world.”
✅ “Pendidikan memiliki kekuatan besar untuk membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat global.”
3. Gunakan Kutipan dan Sitasi dengan Tepat
Jika Anda mengutip langsung, gunakan tanda kutip dan sertakan sitasi sesuai gaya (APA, MLA, Chicago, dll). Turnitin akan tetap mendeteksi kutipan, tetapi dosen atau penguji akan mengabaikan skor dari bagian yang dikutip dengan benar.
Tips:
-
Batasi kutipan langsung, lebih banyak gunakan parafrase.
-
Jangan lupa buat daftar pustaka di akhir.
4. Hindari Copy-Paste dari Internet atau AI Tools
Meskipun teknologi seperti ChatGPT atau artikel dari internet bisa membantu riset, jangan langsung disalin. Banyak model AI mengeluarkan teks yang mirip satu sama lain dan bisa meningkatkan skor Turnitin. Gunakan sebagai bahan mentah dan olah kembali dengan bahasa sendiri.
5. Gunakan Tools untuk Mengecek Plagiarisme Sebelum Submit
Sebelum mengunggah ke Turnitin resmi kampus, Anda bisa menggunakan tool alternatif seperti:
-
Plagiarism Checker X
-
Scribbr
-
Quetext
-
Grammarly Premium
-
Plagscan
Tool ini memberikan gambaran kasar similarity index dan highlight teks yang berpotensi terdeteksi plagiat.
6. Hindari Revisi Sambil Menyalin
Terkadang mahasiswa merevisi tulisan dengan menyalin sebagian besar kalimat dari laporan atau jurnal yang sama. Hasilnya? Tetap terdeteksi. Usahakan menulis ulang dari pemahaman pribadi, bukan hanya menyalin lalu mengganti urutan kata.
7. Jangan Gunakan “Trik Kotor”
Beberapa mahasiswa mencoba menipu sistem Turnitin dengan:
-
Mengubah huruf menjadi karakter asing (contoh: huruf latin ke Cyrillic)
-
Menyisipkan spasi tak terlihat
-
Mengganti format file atau menyisipkan teks putih
Ingat: Cara-cara ini bisa dengan mudah dikenali dosen, dan jika ketahuan, konsekuensinya bisa berat — mulai dari revisi hingga skorsing.
8. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Jika nilai Turnitin Anda tinggi setelah revisi maksimal, jangan panik. Tanyakan ke dosen pembimbing bagian mana yang masih perlu diperbaiki. Kadang, similarity tinggi bukan berarti plagiat, bisa jadi karena banyak kutipan langsung yang sah.
baca juga : Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Q&A Seputar Turnitin
Q: Apakah Turnitin mendeteksi parafrase?
A: Jika parafrase dilakukan dengan baik, Turnitin tidak akan mendeteksinya sebagai plagiarisme.
Q: Apakah mengutip dari skripsi teman dianggap plagiat?
A: Iya, kecuali jika dikutip dengan benar dan diberi referensi.
Q: Turnitin saya 28%, apakah aman?
A: Tergantung. Jika sebagian besar dari kutipan sah, bisa saja diterima. Tapi tetap disarankan untuk menurunkan hingga di bawah 20%.
Kesimpulan
Menurunkan Turnitin bukan sekadar soal mengakali sistem, tapi juga membiasakan diri menulis akademik dengan jujur dan orisinal. Kunci utamanya ada pada pemahaman, parafrase, sitasi, dan revisi mendalam. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya akan lolos dari Turnitin, tapi juga menjadi penulis akademik yang berkualitas.
